WHAT'S NEW?
Loading...

Perbandingan Samsung Galaxy A3, A5,dan A7 (2016 series)

     Tahun ini pabrikan smartphone asal Korea, Samsung mengeluarkan jajaran produk terbarunya bernama “Galaxy A series 2016” varian Galaxy baru tersebut diantaranya Galaxy A3 (2016), A5 (2016),& A7 (2016) yang menyasar kalangan anak muda yang bertajuk “Next Gen A” yang dapat diartikan dengan generasi yang berjiwa muda, ekpresif, dan padat aktifitas.


      Banyak perubahan yang dilakukan oleh Samsung pada Galaxy A seri 2016 ini, guna menarik minat konsumen dan memperkuat pangsa pasar Samsung terutama di Indonesia. Lalu apa saja peningkatan yang dilakukan Samsung pada Galaxy A seri 2016 dari seri sebelumnya A 2015?, berikut ulasannya: 

1.     Operasi Sistem
      Ketiga produk tersebut memiliki sistem operasi Android versi 5.1.1 dengan tampilan antarmuka ala Samsung yang lebih dinamis, perbedaan tampilan antarmuka sekarang dengan yang sebelum-sebelumnya terletak pada aplikasi bawaannya, jika pada tampilan yang sekarang aplikasi bawaan Samsung dapat dicopot (dihapus), sehingga dapat memberikan opsi kepada para konsumennya untuk menghapus aplikasi bawaannya atau tidak, dan secara tidak langsung dapat memberikan kemudahan kepada penggunanya, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, Samsung sangat gemar memasukkan aplikasi bawaan yang tidak dapat dihapus walaupun si pengguna belum tentu membutuhkannya sehingga dapat berakibat langsung pada kapasitas memori internal yang semakin kecil, yang disebabkan oleh sistem (aplikasi bawaan).

2.       Desain
Walaupun sekilas terlihat sama namun terdapat beberapa peningkatan dari seri A pendahulunya (A 2015), desain yang ditawarkan oleh trio Galaxy A (2016) mengalami peningkatan, seperti desain bazel yang lebih tipis dari seri A (2015) dan kombinasi material glass dan metal yang dapat dilihat pada body Galaxy A (2016). Tak hanya itu saja. adapula teknologi yang dibenamkan pada sektor desain yang bernama 2.5D yang menyebabkan pinggiran layar terasa menyatu pada rangka smartphone serta pinggiran layar yang terasa melengkung. Jika anda teliti lebih dalam lagi, terdapat empat garis strip pada bodi atas dan bawah Galaxy A, hal tersebut menunjukkan bahwa sistem penerimaan sinyal pun juga turut ditingkatkan. Fungsinya supaya sinyal yang diterima oleh smartphone lebih stabil dan lebih cepat, namun ada hal yang perlu anda waspadai, ketika anda menelepon ataupun menerima telepon, karena kemungkinan besar radiasi yang terpancar juga akan lebih besar daripada radiasi yang dipancarkan pada sistem penerimaan sinyal biasanya, selain itu anda harus lebih berhati-hati dalam menggunakannya, karena jika ponsel anda terkena benturan keras dan mengenai sekitar bahkan tepat mengenai garis strip tersebut, maka bersiap-siaplah ponsel anda akan mengalami gangguan pada sinyal.



3.     Kamera
Selain di sektor desain, sektor lain pun juga menjadi perhatian oleh Samsung seperti sektor kamera, Galaxy A (Series 2016) menyuguhkan fitur Optical Image Stabilization (OIS) berfungsi untuk mengurangi guncangan pada pengambilan gambar sehingga dapat meminimalisir adanya hasil jepretan yang blur pada kamera, selain itu ada juga lensa berdifragma f/1.9 pada kamera depan dan belakang yang memungkinkan pengambilan gambar yang cukup baik dalam kondisi minim cahaya.

4.     Chipset
Peningkatan lain yang terlihat sangat jelas yaitu pada penggunaan chipset sebagai otak dari sebuah ponsel, yaitu chipset Exynos yang telah mengantikan chipset Qualcomm yang sebelumnya digunakan pada Galaxy A3 dan A5 seri 2015. Untuk A3 seri 2016 sendiri menggunakan chipset Exynos 7578 Quad-core 1,5 Ghz, sedangkan pada A5 & A7 seri 2016 disematkan chipset Exynos 7580 Octa-core berkecepatan 1,6 Ghz. Memang perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan, tetapi jika dilihat dari jumlah prosesornya maka akan terlihat sangat jauh perbedaannya. namun jika anda rasa clockspeed (kecepatan pada prosesor) ketiganya masih di rasa kurang, Samsung masih memiliki opsi lain untuk anda pilih yaitu Galaxy A8 (2015) yang memiliki prosesor yang berkecepatan 1,8 Ghz, namun sayangnya jumlah inti yang terbenam pada Galaxy A8 lebih sedikit daripada A5 & A7 (2016) yaitu 4 inti (Quad-core) serta menggunakan chipset buatan Qualcomm bertipe MSM8939 Snapdragon 615.

5.     Fitur Unggulan
Khusus pada Galaxy A5 (2016) dan Galaxy A7 (2016), telah dibekali dengan fitur kelas premium seperti  finger scanner, fungsinya untuk membuka layar dan memverifikasi akun Samsung anda, caranya hanya dengan menempelkan sidik jari anda pada scanner yang berada pada sisi depan ponsel bagian bawah. Selain itu ada juga fitur Smart Manager, hanya dengan satu kali klik anda dapat menggunakannya untuk memeriksa dan mengelola berbagai informasi penting yang ada di dalam ponsel, seperti status baterai, memori dan lainnya.
       Terdapat pula fitur premium menarik lainnya yaitu fitur fast charging, yang berfungsi untuk mempercepat waktu pengisian baterai daripada pengisian baterai pada biasanya. Namun fitur yang satu ini hanya anda dapat temukan pada Galaxy A5 & A7 (2016)

6.   Koneksi
Sekadar info, pada Galaxy A seri 2016 memang ketiganya sudah dibekali koneksi 4G LTE, namun perlu anda ketahui bawasannya 4G LTE yang dibawakan Galaxy A3 (2016) berbeda dengan rekan-rekannya yaitu A5 (2016) dan A7 (2016) karena keduanya sudah mendukung koneksi jaringan 4G LTE kategori 6, yang diclaim mampu mendownload secepat 300 Mbps, sedangkan pada Galaxy A3 hanya support 4G LTE pada kategori 4. Dampaknya jelas, kecepatan 4G LTE pada Galaxy A3 tidak secepat rekan-rekanya A5 dan A7, namun pada dasarnya 4G LTE tetap lebih baik ketimbang jaringan 3G maupun 3G+, walau pada model 4G LTE kelas paling rendah sekalipun.

7.   Harga
Sama seperti tahun sebelumnya, untuk seri A3 memiliki spesifikasi dan fitur yang tidak selengkap dengan sang kakak (seri A5 & A7). Hal tersebut dikarenakan konsekuensi yang harus diterima mengingat seri A3 adalah seri A dengan harga yang paling terjangkau dari seri A (2016) lainnya. Ketiga Smartphone ini dipatok dengan harga yang berbeda namun dengan perbedaan harga yang tidak terlalu signifikan, dengan harga Rp 4 juta untuk seri A3 (2016), dan Rp 5,3 juta untuk seri A5 (2016), sedangkan A7 (2016) dipatok dengan harga yang paling tinggi di seri A yaitu Rp 6,5 juta. Dibandingkan dengan tahun lalu saat diluncurkan seri A (2015) pertama di bulan Januari, A3 (2015) dibandrol dengan harga Rp 3,5 juta, dan A5 (2015) dengan harga Rp 5,5 juta. Serta Rp 6,5 juta untuk A8 (2015) saat diperkenalkannya di bulan Oktober tahun 2015.

Kesimpulan

Walaupun nama yang dibawakan pada seri kali ini benar-benar sama dengan seri sebelumnya dan dibedakan hanya dengan tahun keluarannya, Namun kini Samsung mulai banyak belajar dari pengalaman-pengalaman yang sebelumnya, hal tersebut dapat terlihat pada perubahan yang signifikan pada seri Galaxy A (2016). Dengan spesifikasi yang lebih baik namun dengan harga yang tidak berubah menunjukan bawasannya Samsung fokus pada seri A terbarunya dengan tidak menjualnya lebih mahal daripada seri A sebelumnya, serta tidak diproduksinya lagi seri Galaxy A 2015. 

2 komentar: Leave Your Comments